Jumat, 05 Desember 2014

buah

2.2.1 Pengertian Buah
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi (Anonim, 2012).
2.2.2 Golongan Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
1.   Buah Tunggal (Sejati)
     Buah tunggal (sejati) adalah  buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
a.   Buah kering
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.
b.   Buah padi (caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
c. Buah kurung (achenium)
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
d.   Buah keras (nux)
Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
e.       Buah berbelah (schizocarpium)
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
2.   Buah Ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:
  • buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
  • buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
  • buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
  • buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
3.      Buah Majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
·         Buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
·         Buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
·         Buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
·         Buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
a.   Buah Basah
Buah basah adalah buah yang sebagian atau seluruh pericarp atau mesocarp masih tetap basah sampai buah masak. Buah masak dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu:
1. Berry
Berry ialah buah basah di mana seluruh pericarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada true berry (berry sebenarnya). Contoh berry yaitu : tomat, kurma, anggur, alpukat, terung, lada merah, persimon. Terdapat dua tipe khusus pada berry, yaitu:
a.       Pepo, yaitu berry dengan kulit buah terluar (exocarp) yang keras. Termasuk pepo adalah semangka, mentimun, labu dan cantelope.
b.      Hespiridium, yaitu berry dengan kulit buah seperti kulit, seperti jeruk.
2.      Drupe
Drupe ialah buah basah di mana exocarp, mesocarp dan endocarpnya dapat dibedakan dengan jelas. Exocarpnya biasanya lebih tipis, mesocarp lebih tebal, dan basah atau berserabut. Endocarp umumnya sangat keras atau membatu, biasanya membungkus satu biji. Contohnya plum, olive, apricot, kelapa, dan palm.
4.      Buah Semu
Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
Buah semu dapat dibedakan atas :
1.  Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
2. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan  merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)
3. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi   seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka  (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini (Tjitrosoepomo, 1985)
2.3  Tipe Perkecambahan
Menurut, Anonim (2011) Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut :
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
BUAH
Struktur Morpologi Buah
1)   Monokotil : Keras, licin, bulat, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah kelapa.
2)   Dikotil : Tidak keras, licin, lonjong, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah mangga.
Struktur Anatomi Buah
1)    Monokotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
2)    Dikotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
  • Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1)    Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2)    Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3)    Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).
  • Tahukah kamu bagaimana cara buah membantu pemencaran tumbuhan ?
  • Banyak buah yang bergizi, berwarna menarik, atau berbau harum. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian burung dan mamalia untuk memakan buahnya. Bijinya yang keras tidak ikut tercerna dan akan keluar bersama feses (kotoran). Jika biji yang keluar bersama kotoran tersebut jatuh di tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan berkembang menjadi individual yang baru. Jadi, selain berfungsi menyimpan cadangan makanan, buah juga berfungsi membantu pemencaran/penyebaran tumbuhan.

Buah tak berbiji

Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.[7]
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal.[8]

Proses Pembentukan Buah ialah : berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, dimana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur dan membentuk zigot yang bersifat diploid plasmogami (bersatunya protoplasma jantan dan betina), Kariogami (bersatunya inti sel) zigot mulai tumbuh menjadi embrio (lembaga) dinding bakal buah (perikarp) tumbuh menjadi berdaging/ membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras kelopak bunga, mahkota, benang sari, dan putik akan gugur, atau bisa bertahan sebagian hingga buah menjadi besar

Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar