2.2.1 Pengertian Buah
Pengertian
buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah
dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan
dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk
membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah
sejati.
Buah
seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku
industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid,
hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah
dinamakan pomologi (Anonim, 2012).
2.2.2 Golongan
Buah
Buah pada
tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
1. Buah Tunggal
(Sejati)
Buah tunggal (sejati) adalah buah
yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji
atau lebih.
a.
Buah kering
Buah
tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan
atas bentuk-bentuk buah kering (siccus),
yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau
seperti kulit yang kering; dan buah
berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering
selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak
memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu
biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe
keras.
b. Buah padi (caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau
bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit
biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus
oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan
teki-tekian (Cyperaceae) termasuk
ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah
sekaligus biji. Bagian
buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji
terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan
makanan), dan embrio.
c. Buah kurung
(achenium)
Buah kurung
(achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak
berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis).
Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
d. Buah keras (nux)
Buah keras
atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau
lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji
sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit
biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya
mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk
menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam
ini contohnya adalah buah meranti (Shorea)
dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah
kering yang memecah (dehiscens)
umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait
dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat.
Misalnya adalah:
e.
Buah
berbelah (schizocarpium)
Buah
berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing
dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun
bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah
kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum),
beberapa jenis anggota Malvaceae, dan
lain-lain.
2. Buah Ganda
Buah berganda adalah buah yang
terbentuk dari satu kuntum bunga yang
memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang
tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak
seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal
beberapa macam buah berganda. Misalnya:
- buah kurung berganda,
misalnya pada buah mawar (Rosa).
- buah bumbung berganda,
misalnya pada cempaka (Michelia).
- buah buni berganda,
misalnya pada sirsak (Annona).
- buah batu berganda,
misalnya pada murbei (Morus).
3.
Buah Majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal
dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada
akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah
majemuk, di antaranya:
·
Buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung
sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
a.
Buah Basah
Buah basah adalah buah yang sebagian atau seluruh
pericarp atau mesocarp masih tetap basah sampai buah masak. Buah masak dapat
dibedakan atas dua golongan, yaitu:
1. Berry
Berry ialah buah basah di mana
seluruh pericarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari
superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair
(juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada true berry (berry
sebenarnya). Contoh berry yaitu : tomat, kurma, anggur, alpukat, terung, lada
merah, persimon. Terdapat dua tipe khusus pada berry, yaitu:
a.
Pepo, yaitu berry dengan kulit buah terluar (exocarp) yang keras. Termasuk pepo
adalah semangka, mentimun, labu dan cantelope.
b.
Hespiridium, yaitu berry dengan kulit buah seperti kulit, seperti jeruk.
2. Drupe
Drupe ialah buah basah di mana exocarp, mesocarp dan
endocarpnya dapat dibedakan dengan jelas. Exocarpnya biasanya lebih tipis,
mesocarp lebih tebal, dan basah atau berserabut. Endocarp umumnya sangat keras
atau membatu, biasanya membungkus satu biji. Contohnya plum, olive, apricot,
kelapa, dan palm.
4.
Buah Semu
Buah semu
atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama
buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian
buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang
tersembunyi.
Buah semu
dapat dibedakan atas :
1. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi
dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada
bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah
jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
2. Buah semu ganda, jika pada satu bunga
terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian
masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain
pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok
(dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)
3. Buah semu majemuk, ialah buah semu
yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak
seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.),
dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai
bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada
ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini (Tjitrosoepomo, 1985)
2.3 Tipe Perkecambahan
Menurut, Anonim (2011) Perkecambahan adalah
munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah,
bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi
akar. Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut :
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan
kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
BUAH
1) Monokotil : Keras, licin, bulat, dan mempunyai warna
hijau & kuning. Contoh, buah kelapa.
2) Dikotil : Tidak keras, licin, lonjong, dan mempunyai warna
hijau & kuning. Contoh, buah mangga.
Struktur Anatomi Buah
1) Monokotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
2) Dikotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
- Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik)
yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap
tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih
mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada
yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp,
dan endokarp.
1) Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan
tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2) Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan
berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3) Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang
tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung
(kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).
- Tahukah kamu bagaimana cara buah membantu pemencaran tumbuhan ?
- Banyak buah yang bergizi, berwarna menarik, atau berbau harum.
Tujuannya adalah untuk menarik perhatian burung dan mamalia untuk memakan
buahnya. Bijinya yang keras tidak ikut tercerna dan akan keluar bersama
feses (kotoran). Jika biji yang keluar bersama kotoran tersebut jatuh di
tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan berkembang menjadi individual
yang baru. Jadi, selain berfungsi menyimpan cadangan makanan, buah juga
berfungsi membantu pemencaran/penyebaran tumbuhan.
Buah tak berbiji
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial.
Kultivar-kultivar
pisang dan nanas adalah
contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih
mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.[7]Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal.[8]
Proses Pembentukan Buah ialah : berpindahnya serbuk sari
dari kepala sari ke kepala putik serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma Buluh ini terus tumbuh menembus
tangkai putik menuju bakal biji, dimana terjadi persatuan antara sperma yang
berasal dari serbuk sari dengan sel telur dan membentuk zigot yang bersifat
diploid plasmogami (bersatunya protoplasma jantan dan betina), Kariogami
(bersatunya inti sel) zigot mulai tumbuh menjadi embrio (lembaga) dinding bakal
buah (perikarp) tumbuh menjadi berdaging/ membentuk lapisan pelindung yang
kering dan keras kelopak bunga, mahkota, benang sari, dan putik akan gugur,
atau bisa bertahan sebagian hingga buah menjadi besar
Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin
Copy n Win at: http://bit.ly/copyandwin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar